Reviews : 9/10 - Very Positive
Genre : MOBA, Multiplayer, Strategy, PvP
Theme : Fantasy
Release Date : 10 Jul, 2013
Developer : Valve
Publisher : Valve
Dota 2 adalah salah satu game MOBA paling populer di dunia yang dikembangkan dan dipublikasikan oleh Valve Corporation. Game ini merupakan penerus dari Defense of the Ancients (DotA), sebuah mod dari Warcraft III. Dota 2 membawa pengalaman bermain yang kompetitif, penuh strategi, serta kolaborasi tim yang intens.
Dalam permainan, dua tim yang masing-masing terdiri dari lima pemain saling berhadapan di sebuah arena yang disebut "map". Setiap pemain memilih satu hero dengan kemampuan unik dan peran berbeda, mulai dari carry, support, tank, dan lain-lain. Dengan lebih dari 100 hero yang tersedia, pemain dituntut untuk memahami mekanisme, sinergi tim, serta strategi yang kompleks.
Popularitas Dota 2 semakin meluas berkat turnamen internasional seperti The International (TI) yang menawarkan hadiah jutaan dolar, menjadikannya salah satu ekosistem e-sports terbesar di dunia.
Aturan Main Utama
- Dua tim (Radiant vs Dire) saling menghancurkan tower dan Ancient lawan.
- Setiap pemain memilih hero dengan kemampuan unik.
- Hero mengumpulkan EXP dan gold untuk naik level dan membeli item.
- Tiga jalur (lane) dijaga oleh creep dan tower.
- Kemenangan ditentukan oleh kerja sama tim dalam pertempuran dan strategi.
Fun or Addictive?!
Total waktu main saya di Dota 2 mungkin sudah lebih dari 4.000 jam kalau dihitung dari berbagai akun. Menariknya, saya tidak terlalu banyak mengeluarkan uang di game ini dibandingkan dengan game lain yang saya mainkan (CSGO, Valorant, dan lain-lain). Banyak skin bagus yang harganya murah, bahkan beberapa skin event terbatas bisa didapatkan tanpa perlu keluar uang, cukup dengan grinding mengorbankan energi dan mental saja.
Menurut saya, Dota 2 itu game yang sangat adiktif. Kalau dipikir, konsep dasarnya hanyalah game kompetitif yang repetitif. Tapi nyatanya, Dota jauh lebih dalam dari itu. Mekaniknya berbeda dari MOBA lain yang pernah saya coba, seperti LoL, Wild Rift, atau Mobile Legends. Sistem itemisasi di Dota sangat kompleks dan penuh variasi. Efek-efek item juga unik, sehingga pemain bisa bereksperimen dan menemukan kombinasi build yang sangat advance.
Yang membuat Dota 2 semakin menarik adalah role hero yang fleksibel. Hampir semua hero tidak terikat pada satu role saja. Misalnya Dazzle, secara default dia adalah support dengan skill heal, slow, dan immune. Namun dengan itemisasi tertentu, Dazzle bisa berubah menjadi core yang cukup kuat. Contoh lain adalah Slark, biasanya dikenal sebagai hard carry yang lincah dan kuat. Tapi dalam kreativitas pro player, Slark pernah dimainkan sebagai support, roaming, lurking, warding, dan menjadi meta baru. Fleksibilitas ini membuat Dota 2 terasa fresh, karena setiap patch baru menghadirkan item build, trik, dan meta baru.
Selain mode utama seperti ranked dan casual (All-Pick), Dota juga punya berbagai mode tambahan. Ada Ability Draft dan juga Arcade, tempat komunitas bisa membuat mode mereka sendiri. Dari mode iseng seperti Magic Chess, 20 vs 20, Custom Hero, sampai mode unik bertema anime, semuanya ada. Bahkan, saya sendiri mungkin menghabiskan seperempat waktu bermain Dota hanya di mode Arcade ini.
Win streak atau lose streak tetap gas!
Tak kalah penting, pro-scene Dota 2 juga seru untuk diikuti. Walaupun di Indonesia popularitasnya tidak sebesar game mobile, tapi secara global, liga profesional Dota sangat besar. Puncaknya tentu saja The International (TI), turnamen akbar dengan hadiah jutaan dolar. Pertandingan pro player di sana sering menciptakan meta baru yang kemudian diikuti komunitas di seluruh dunia.
Permainan 1 Jam 35 Menit 27 Detik
Singkatnya, Dota 2 adalah game yang tidak ada habisnya untuk dieksplorasi. Dari eksperimen itemisasi, fleksibilitas role, hingga komunitas dan turnamen globalnya, selalu ada hal baru yang membuat saya betah terus kembali hingga ribuan jam bermain pun terasa wajar.
NRP / Nama
5025231298 / Izan Nafis Rahman
0 komentar :
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !